MSA dan Maybank Syariah Matangkan Program Dana Pendidikan

dana pendidikan syariah

Muhammadiyah Scholarship Agency (MSA) bersama Maybank Syariah Indonesia kembali menggelar pertemuan lanjutan guna mematangkan rencana implementasi program Muhammadiyah–Maybank Student Loan. Pertemuan ini berlangsung pada Selasa (3/6/2025) di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jalan Menteri Supeno, Yogyakarta.

Pada forum diskusi tersebut, MSA menyampaikan progres terkini dari pengembangan skema pinjaman pendidikan tanpa bunga (qardh al-hasan) yang sedang berlangsung. Terdapat dua sasaran pada program ini, yaitu Dosen dan Calon Dosen PTMA serta alumni program Muhammadiyah Scholarship Preparation Program (MSPP).

“Sebenarnya banyak yang tertarik untuk student loan, terutama dari segmen dosen. Tapi memang masih ada pertimbangan soal mekanisme pengembalian. Karena ini program pertama, wajar jika masih ada kalkulasi. Tapi saya optimis, seiring berjalannya waktu pendekatan ini akan diterima lebih luas,” ujar Ahmad Romadhoni Surya Putra, Direktur MSA.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh pihak Maybank Syariah.

Student loan memang belum umum di Indonesia, tapi justru ini bisa jadi pembeda. Meski tantangannya berat, begitu sistem ini mulai berjalan, dampaknya akan terasa,” jelas Barkah Santosa, Shariah Branch Sales & Office Channeling Maybank Syariah.

Program Muhammadiyah–Maybank Student Loan ini memberikan dukungan pembiayaan tanpa bunga untuk berbagai keperluan studi lanjutan seperti biaya SPP, biaya riset, biaya tes IELTS, pendaftaran LoA, hingga riset disertasi S3. Penerima bantuan akan mengembalikan dana kepada MSA secara angsuran per bulan sesuai kesepakatan. Pendaftaran untuk program ini telah dibuka hingga 8 Juni 2025 untuk Dosen dan Calon Dosen PTMA (lihat di sini) dan 15 Juni 2025 untuk alumni MSPP (lihat di sini). MSA dan Maybank Syariah menargetkan peluncuran resmi (kick off) program ini pada awal Juli 2025. Selain itu, kedua pihak juga mulai menjajaki peluang kerja sama baru dalam bentuk Beasiswa. Ini sebagai upaya untuk memperluas kontribusi pada sektor pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai keislaman.

(killa)